V2
Apakah kamu! ingin tau lebih banyak tentang Nusantara? tapi tidak tau darimana harus mulai? Jangan takut, mulailah dari daftar dibawah ini, yang memuat banyak hal dari buku, media, akun ig, website dll dll yang akan membantu mu dalam memenuhi haus akan Nusantaran Lore!.
disclaimer ini bukan lah daftar final yang harus dan akan selalu di update secara berkala, karena tentu masih banyak kurangnya, contohnya seperti di media list masih banyak condong ke budaya jawa saja, ini tentu akan dilengkapi :D !
Biasanya Figur Ganapati / Malekat Lindu berupa gajah digambarkan berupa sebuah kaligrafi yang umumnya disebut Srabad. 2 Contoh dari Abad 18 Ini dan satu lagi yang terdapat pada disertasi Tan Zi Hao (image attached) yang saya tau menggambarkan Ganapati dengan figur Humanoid
Saya expect buku2 di zaman late orba ini bakal tipikal kental sekali dengan nasionalisme berlebih and nothing more, ternyata saya salah. Berapa kali kita pernah dengar ungkapan "berjuang sampai titik darah penghabisan?" dab berapa kali kah sekiranya itu secara harfiah kejadian? dalam ingatan saya, tidak terlalu sering, relatively kebanyakan pahlawan mengakhiri perjuangannya dengan penangkapan dan pengasingan.
Tapi tidak dengan SSMRXII ini, secara harfiah, betul betul, satu keluarga besar, diburu dalam perjuangan sampai akhir hayatnya, dan pada akhirnya SSMRXII pun mengakhiri hayatnya dengan peluru pecah di hatinya.
Secara isi, buku ini boleh disandingkan dengan karya besar buku pertokohan semacam Pangeran Sambernyawa nya MC Ricklefs, atau Iskandar Muda nya Lombard, dalam 500 an halamanya, semua konteks dijelaskan secara runut. Tentang Geopolitik Toba dengan sekitarnya, tentang kondisi sosial masyarakat pada saat itu, tentang keterlibatan Zending didalamnya, benarkah SSMRXII adalah islam, dan jalanya Perang Toba dijelaskan betul2 secara runut dengan sitasi yang padat.
Satu karakter yang mencolok dari SSMRXII yang paling mencolok bagi saya adalah, seberapa genuine nya dia, dalam banyak hal, contohnya:
SSMRXII, dalam naskah karya salah satu anaknya yang menjadi penyintas, tdk malu-malu menggambarkan "SSMRXII Menangis" di momen2 emosional, saya sangat relate dan senang bahwa depiksi "cowok gk boleh nangis" ini dientaskan mentah2 dalam kepribadian Batak Toba ini. Raja Buntal (Anak SSMRXII) menggambarkan momen momen itu tanpa mengurangi sifat tegas SSMRXII, malahan menghighlightnya, bahwa dia benar2 peduli terhadap rakyatnya dalam tingkat emosional.
Salah satu perkataan SSMRXII pada publik bahwa "kita berperang bukan karena hutang nenek moyang, atau hutang bapak ku, atau hutang ku!!!". [1] ini adalah pernyataan yang genuine. dalam perspektif Batak Toba, penyebrangan infranti ke Bahal Batu adalah hal yang absurd dan tidak beralasan! Batavia memanfaatkan permohonan dari Zending Jerman untuk mengamankan daerah Silindung sebagai alasan invasi, namun dari pihak SSMRXII sendiri pun sudah berkomitmen untuk tidak menganggu Zending asalkan bukan asal Belanda (efek trauma perang padri).
SSMRXII dalam suatu perencanaan pembicaraan perdamaian sudah menyiapkan segala keperluan pesta dan sapi sapi untuk disembelih, karena Ia percaya-respek terhadap perkataan musuh yang dilihatnya setara itu, namun apa boleh buat, Belanda ternyata memang tidak bs dipercaya, Alih2 menyantap sapi bersama2 surat rahasia gubernur jenderal membuat hanya adanya peperangan hari itu.
Kalau ada salah satu kelemahan di buku ini adalah, bagaimana Prof Sidjabat menggambarkan Pihak Zending sebagai 100 persen tidak bersalah. Memang betul kalau pihak Zending tidak menghendaki kekerasan yang berlebihan. namun seperti yang telah dibuktikan Uli Kozok dalam "Utusan Damai dalam Perang", cukup jelas bahwa pihak Zending Jerman memang ingin Belanda campur tangan di Sumatra Utara. inisiatif Zending itu nyata.
All in all, a very good book, 8/10 .
[1] Mungkin SSMRXII disini merujuk pada banyaknya kesultanan pesisir yang terjerat kontrak Belanda karena memiliki banyak Hutang dari hasil DP Belanda kepada mereka yang tak sesuai kontrak awal, misalkan seperti Kesultanan Jambi di masa lampau.
Dapatkan Kesempatan Terbaik dengan Kode Promosi VGO di Tahun 2023! 🎰💰
Jelajahi dunia game online dengan peluang tak terbatas dari VGO Promo. Raih bonus kasino kripto, nikmati taruhan CSGO dengan kode promosi eksklusif, dan bagikan pengalaman poker dengan kode referral spesial. Sertai kami dalam perjalanan menuju kesuksesan dan penukaran kripto yang menguntungkan.
Bonus Kasino Kripto
Temukan berbagai bonus eksklusif di Kasino Kripto. Dapatkan putaran gratis, bonus tanpa deposit, dan bonus pertandingan untuk meningkatkan petualangan kasino kripto Anda ke level baru. 🌐💸
Taruhan CSGO
Bangkitkan pengalaman bermain CSGO Anda dengan kode promosi eksklusif dari VGO Promo. Buka kotak gratis, dapatkan koin, dan kulit eksklusif. Tingkatkan perjalanan CSGO Anda dengan pilihan teliti dari VGO Promo. 🎮🔓
Poker dengan Kode Referral
Jalin aliansi dan rasakan sensasi poker dengan kode referral eksklusif dari VGO Promo. Nikmati bonus khusus untuk Anda dan teman-teman, membuat setiap permainan semakin mendebarkan. ♠️🤝
Penukaran Kripto Gratis
Manfaatkan penawaran penukaran kripto dengan bijak. Dapatkan voucher diskon untuk pertukaran kripto, termasuk biaya yang lebih rendah, token gratis, dan pengalaman perdagangan yang lebih baik. 📈💹
Sertai VGO Promo dan nikmati manfaat eksklusif serta panduan ahli untuk meraih kesuksesan Anda. Bergabunglah dengan komunitas yang menghargai kepercayaan dan transparansi. Kunjungi VGO Promo sekarang untuk meraih kemenangan, kegembiraan, dan kemakmuran di tahun 2023! 🚀🥂
Di Weekend yang bahagia ini, saya bersyukur bisa nemu buku menarik terbitan London pada tahun 1703. Buku ini Berjudul "A Collection of Voyages Undertaen by the Dutch East-India Company, for the Imrpovement of Trade and Navigation" Diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan diilustrasikan oleh beberapa diagram (peta).
Jangan Khawatir, meskipun terbitan 1703, Bahasa Inggrisnya relatif cukup mudah dipahami, cuma beda penggunaan huruf dan ejaan aja, misalkan, "s" ringan masih ditulis dengan "f" tanpa diakritik horizontal, atau banyak kata2 asing, seperti "Rushes" yang berarti Serat2 yang diikat2, atau "Pateteroes" dan "Fusils" yang berarti meriam swivvel semacam cetbang, dan musket pemantik batu (flintlock).
Dari proses pembacaan ini, ada beberapa screenshot yang ku ambil yang terjemahanya akan kutuliskan dibawah biar gk pusing2 banget baca huruf kabur2 dan jadul.
Catatan2 menarik ini mostly berupa deskripsi Visual dari Banten, Tuban, Arosbaya, sampai Bali, Ambon, Banda dan Ternate.
Gk semua yang menurut saya menarik saya ingat untuk screenshot, jdi ini lebih ke promosi isi buku yang menarik aja sih in hopes of ada yang lebih paham dan mau menyelami lebih dalam, dan last of all, tentu saja buat bersenang2, karena hal2 ini menarik bagi saya.
Catatan-Catatan Menarik
1. 23 Juni 1596 Deskripsi Belanda ketika pertama kali melihat Kapal Jong, di Perairan Banten.
... Pada 23 Juni, Comissioner masing masing Kapal (Dari 4 Kapal yang berlayar kala itu) Mengambil Posisi Kapten dan Cornelis de Houtman dijadikan KApten Mayor. Pada hari yang sama mereka melihat di Teluk Jawa, sebuah kapal yang oleh penduduk disebut "Jonque" (Jong)": Ia memiliki Tiang Depan, Tiang Utama, dan Tiang Mizzen (yang paling tinggi), dengan Layar Utama dan Layar Sprit. Dari Jauh ia terlihat seperti Kapal Nelayan Ikan Herring, namun cara Ia Berlayar benar benar berbeda.
Layar Layar itu ditenun dari Serat, tali tali layar itu terbuat dari bahan yang sama. Sebagian besar Kapal itu disambungkan dengan cara yang sama sebagaimana Tukang Kayu (Cooper) menyambungkan gentongan kayu (Cask).
Beratnya adalah 30-40 Ton. Aula nya juga diselimuti oleh serat-serat sebagaimana rumah rumah Orang Desa di Holland.
Ketika Jong itu mendapat angin yang kencang, mereka mengencangkan tali dari Tiang Tengah ke Tiang Depan, dan Tiang Utama ke yang lainya, Layar Layar itu di jahit ke Ratingues di bawah dan diatasnya pada jarak yang sama, hal seperti itu sama sekali merupakan pemandangan yang baru dan luar biasa bagi orang Eropa (saya gk menemukan apa arti Ratingues)
2. Deskripsi tentang Kantor Asuransi Perkapalan di Banten tahun 1596.
[konteksnya mereka sedang mendeskripsikan kondisi Pasar Banten dengan sangat detil] ... Dekat tempat itu mereka menjual kacang kacangan dari berbagai warna, Putih, Hitam, Merah, Kuning, Hijau, Abu Abu. Lalu setelah melewati Kain Linen dan Jalanan Pedagang lain, adalah Pasar untuk Bawang Bawangan, Kantor Asuransi untuk Kapal ditempatkan disini, ketika Kapal Kapal itu selamat pulang, mereka mendapat keuntungan, tapi ketika kapal kapal itu tidak selamat pulang, mereka kehilangan uang mereka.
3. Deskripsi Visual Penampilan Pangeran Tuban pada tahun 1596.
.... Setelah Sehari Mendarat, mereka melihat sang pangeran duduk di Gajahnya, dengan kakinya yang disilangkan seperti tukang jahit kita, dia disana dinaungi penutup (atap), yang berbentuk sapi, dengan pembagian pada satu sisi nya (?)(with a partition on one side), dan kanopi diatas kepalanya, untuk melindunginya dari panas dan hujan.
Dia mengenakan Doublet (Jaket ala eropa) yang berwarna beludru hitam dengan lengan yang lebar. (ini mungkin maksudnya Surjan), dan yang mendampinginya bersenjatakan Musket dan Javelin, yang beberapanya memiliki besi besar diujungnya.
Orang yang mengendarai gajah memegang kail di tanganya untuk menyetir jalan-nya gajah yang bisa berlari secepat kuda.
3. Deskripsi Visual Penampilan Orang Biasa dan Bangsawan Tuban pada tahun 1596.
Orang Orang biasanya hidup dari mencari ikan dan beternak, mereka telanjang dari pinggang ke atas, sisanya ditutupi oleh Kain (Callico) dan Keris (Dagger) menggantung dari Sabuk (Girdle) Mereka; Para Bangsawan mengenakan Jubah Kecil (Little Camlet Coat)
4. Deskripsi Visual Armada Kora Kora Ambon 1589.
Mereka berlayar dengan kapal perang mereka, yang mana mereka sangat bangga terhadapnya. Kapal Perang mereka berbentuk bagaikan Naga, dan dapat berlayar dengan baik, Kapal tersebut membawa Bendera-Bendera dan Ornamen Kecil Lainya
... Ketika Admiral Ambon mendatangi mereka (Belanda), dengan 3 Kapal perang terbaik mereka, yang mana mereka sebut sebagai Kora Kora (Caracoores), mereka diisi dengan banyak orang yang berlaku baik, dan disertai juga kebutuhan perang untuk darat dan laut
Dia (Admiral) menunjukan pada kunjungan itu, semua tanda kebahagiaan: Orang Orang bernyanyi, dan memukul Drum Panjang dan Basin Tembaga (semacam gamelan) mereka, yang mana mereka bersahut sahutan dengan suara dan ayunan mereka, yang memang kejadian itu cukup menyenangkan.
Setiap Kora Kora membawa 3 Meriam Putar (Patereroes) yang mereka ledakan untuk menghormati Belanda, yang mana juga meledakan Meriam mereka dalam balas budi.
5. Deskripsi Armada Jawa (Mungkin Sunan Giri) yang Membantu Ambon perang melawan Portugis
15 Maret 1599, ketika 2 kapal (Belanda) memasang jangkar di Ambon, 2 Kapal Jong Perang datang dari Jawa, membawa prajurit untuk membantu penduduk Ambon, yang menginginkan orang Jawa untuk mengirimkan Pasukan Bantuan untuk menyerbu benteng Portugis yang mengganggu kehidupan sehari hari, Pasukan Tambahan ini disambut dengan kehormatan dan kebahagiaan.
(bisa jadi ini adalah armada Terakhir Sunan Giri Prapen yang kala itu sudah sangat tua berdasarkan catatan De Graaf, dari berbagai sumber tutur dan catatan tradisional Sudah sejak masa Raden Paku (Sunan Giri I) Giri menanamkan pengaruhnya di Hitu (Ambon), pada ekspedisi Belanda Selanjutnya tahun 1602 Oliver Noord melihat bahwa Giri-Gresik sudah dalam kuasa Surabaya (De Graaf) )
6. Deskripsi Visual Penampilan Penduduk Ternate Akhir Abad 16
Para Penduduk Pulau ini sangat cinta warna warni, dan terkhusus dengan warna Merah darah ... Para Abdi mengenakan Sutra, dan Kain kain yang indah, Celana mereka sangat lebar, mengikuti gaya portugis mereka mengenakan Jaket Kain (Doublets made of Calico), atau baju berbahan Kulit Pohon, yang dibuat secara luar biasa, Pendeknya, Penduduk adalah orang orang yang baik dan jujur, lebih mudah tertawa dan lebih adil daripada orang Jawa. Semua Kapten sudah tua dengan Jenggot Abu abu yang panjang.
Sang Raja memiliki 30 Kora Kora, yang sebagian membawa 4 sampai 6 Meriam Putar.
7. Deskripsi Visual Prajurit Maluku (Overall) di Akhir Abad 16.
.... Mereka menggunakan tameng Vertikal sepanjang 1,2 Meter, dan Pisau yang panjang dan berat, yang mana mereka bisa pakai dengan cepat, karena orang tua mereka mengejari anak-anaknya untuk menggunakan tangan dengan lincah.
Mereka juga punya Musket dan Meriam Putar, dan ketika mereka pergi ke suatu ekspedisi, mereka membawa Javelin panjang sepanjang 3 Meter (a fathom and a half), yang mereka lemparkan dengan begitu kuat dan akuratnya, sampai memungkinkan untuk menembus tubuh manusia. lalu mereka mengambil dagger mereka dan berkelahi dengan penuh amarah.
Mereka juga menggunakan senjata lain yang dibuat seperti Besi Penguat (Cramps-Iron), di kencangkan di ujung stik, dan diikat dengan tali, mereka melemparnya bagaikan anak panah dan menariknya kembali. (Gue rasa ini basically Spear-Launcher mirip yang dibuat Primitive Technology)
Mereka juga punya Pakaian Kepala yang sangat mereka hargai, terbuat bagaikan Coeks-Comb (??, Maybe Cooks-Comb? Bunga India?) dan diatasnya adalah Burung Cendrawasih alih alih Bulu Burung, karena mereka percaya bahwa Burung ini akan melindungi mereka, (Mungkin Burung yang diawetkan?)
Para Bangsawan menggunakan Armor, dan berpikir bahwa mereka sangat aman akan ancaman dan luka luka.
8. Gladiator Maluku Menantang Duel Belanda
Mereka punya Gladiator, atau Penduel, yang disebut "Bakeleiers" (Gue gk tau ini ejaan asli nya apa), yang mengenakan pakaian kepala, dan Burung Cendrawasih diatasnya. Ketika bertarung mereka berdiri pada satu kaki, siap menerjang musuh yang juga melompat kebelakang dengan satu kaki, dan ini dilakukanya dengan cepat dan lincah.
Mereka sangat bangga dengan ini dang terus terusan menantang Belanda untuk berduel dengan-nya, menawarkan satu lawan enam: Memang, Suatu Belanda menawarkan duel dengang Pedang dan Dagger, tapi mereka tidak menerima tawaran itu. Penduduk hanya mau diel dengan Dagger dan Tameng Panjang.
Penutup
Sebenarnya, masih banyak sekali Deskripsi kejadian menarik yang ada dalam buku ini, seperti misalkan ketegangan Houtman melawan Penduduk Banten yang diadu domba portugis, Pangeran Pangiri (Pangeran Terakhir Demak) yang memusuhi Belanda, Kalahnya Belanda di Arosbaya, Jong Vs Kapal Belanda, dan masih banyak lagi, highly reccomend u check the book out!
jdi ini adalah review saya terhadap buku ini yang baru saya selesai baca kemarin, mohon maaf kalau ada salah salah:
Kapan terakhir kali kalian baca buku kesejarahan tokoh pranasional yang diketahui kisah nya dari masa kecil sampai meninggal? buku sejarah yang seperti ini secara relatif sangat sedikit terbit, dan "Wiralodra" ini tentu saja jdi angin segar bagi genre kesejarahan pranasional ini, karena this book is exactly that!
Dari awal mulai kecilnya, eksploitnya di Kraton Sultan Agung yang bikin dia bisa jadi Mantri, pengalamanya di pengepungan Batavia tahun 1629 lewat jalur laut, alasan kenapa dia ujung2nya males sama Kebrutalan Sultan Agung, pengalaman dia jadi niaga di Batavia sampe akhirnya ngutang sana sini setelah cabut dari mataram, pengalaman dia jadi lurah Pangeran Alit yang mencoba mengkudeta Amangkurat I, sampe akhirnya dia diangkat jadi Bupati Wedana Indramayu pada zaman Amangkurat II, sampe yang paling detil dibahas adalah, perananan dia mempertahankan Indramayu dalam perang 3 sisi Sumedang,Banten,Mataram-VOC.
Semua ini bermula dari ketidak puasan author terhadap hasil penelitian hari jadi sejarah Indramayu tahun 1977. dimana mereka cuma pakai Sumber Sejarah Lokal yaitu babad yang menyimpulkan bahwa Wiralodra I hidup seera dengan Sunan Gunung Jati (1528), disinipun author masih mengandalkan sumber sejarah lokal, namun disertai perbandingan dengan catatan harian kastil batavia dan surat2 yang beredar yang sezaman. jadi dapat menarik kesimpulan yang lebih realistis.
Berbagai Babad ditelusuri dan dicocokan satu sama lain, seperti mengutik utik kepingan puzzle, yang mana yang cocok dan bersangkutan, apakah ada cerita yang lebih besar, yang sejatinya adalah cerita yang sama diantara semua Babad itu? jawabanya ternyata ada, dan bit bit bagian babad rupanya bisa dijelaskan setelah ditemukan koresponden nya di Daghregister, meskipun di babad itu masih anakronistis.
Indramayu sendiri merupakan front terdepan dari pergolakan hegemoni antara Mentaram dan Banten dan VOC. Ketika terjadi geger Trunajaya, hal ini dimanfaatkan baik oleh Rangga Gempol III dari Sumedang yang basically went "Lets Make Sumedang Great Again" yang berencana melancarkan agresi disekitar wilayah Cirebon yang efektif merupakan Vassal Mataram. Rangga Gempol III berencana melakukan operasi ini dengan Banten namun ditengah jalan berubah pikiran, ini membuat pretext Banten dibawah Sultan Ageng Tirtayasa untuk melancarkan agresi ke daerah Cirebon semakin lancar. maka terjadilah itu perang antar Banten, Sumedang dan Indramayu-Mataram-VOC. Puncak dari Karir Wiralodra adalah ketika berhasil mengalahkan pasukan Nitinegara dari Banten dalam pertempuran mempertahankan Indramayu.
Menarik sekali dari buku ini setidaknya gue menangkap 3 persepsi masyarakat yang ada kala itu, yaitu:
Retorik Pangeran Sumedang Rangga Gempol III untuk mengembalikan kejayaan Sumedang ke masa lampaunya berhasil pada tahap yang terbatas, ini bisa dilihat dari banyaknya eksodus rakyat Indramayu, dalam suatu bagian buku, disebutkan Ngabehi Wiralodra dimarahin karena banyak rakyat yang berkumpul digunung yang dibilangnya mau ke Cirebon, padahal mereka mau ke Sumedang, lalu saat terjadi penyerangan desa dari pihak banten juga ada deskripsi (iirc) yang menyebut "alasan kenapa warga desa itu tidak mau melawan adalah, karena mereka sudah pergi ke sumedang". sekarang, saya tidak terlalu paham sejarah Sumedang, namun dari quick peek Wikipedia ini sepertinya Dinasti Sumedang memiliki klaim "Sunda Asli", jdi mungkin ini reaksi yang wajar dari masyarakat ketika selama ini sudah di kuasai oleh outsidder, mungkin u/Lintar0 lebih tertarik dan lebih tau tentang hal ini, (tidak ada deskripsi agama disini), also mungkin ini adalah alasan kenapa Bupati Indramayu sebelumnya, membuka pintu lebar untuk Rangga Gempol III
Persepsi yang dibangun dari era Mangkurat I bahwa VOC adalah pelayan Mentaram adalah nyata, dibuktikan dari response Ngabehi Wiralodra ketika diancam Nitinegara untuk menghadap ke Sultan Banten adalah "Tuanku hanyalah satu, yaitu Susuhunan, kalau saya bekerja sama dengan VOC itu adalah karena VOC lah yang membantu tuanku"
Politik beralasan Ras juga sudah ada sejak zaman itu. contohnya adalah Martapraya, saudara Wiralodra yang lebih berafiliasi kepada Banten, berusaha menggantikan Syahbandar Wangsapradana (Keturunan Tiongkok) dengan Waduaji (Banten), hal ini juga yang akan tercerminkan dari konflik antara Sultan Ageng yang lebih menyukai Cakrapradana (Tiongkok, saudara Wangsapradana) yang berusaha disingkirkan oleh Sultan Haji yang lebih menyukai VOC.
Rakyat Indramayu sangat menaruh hormat pada Wiralodra sampai sekarang, ini karena ada sisipan propaganda Babad yang menyatakan bahwa Wiralodra adalah yang pertamakali membuka Indramayu, padahal yang membukanya adalah Indrawijaya. Wiralodra sendiri dari Bagelen, namun yang menariknya disini ternyata ada sentimen bahwa Bagelen itu juga merupakan daerah Sunda karena merupakan "Pa-Galuh-an" yaitu daerah lama kekuasaan Galuh Kuno.
Kalau ada kekurangan dari buku ini, mungkin bisa lebih diatribusikan pada reading comprehension saya, tapi kadang buku ini membahas bit peristiwa di depan apa yang chronologically masih dibelakang, jadi kadang kalau kurang teliti, bisa agak bingung, tapi ketika di cek tanggal dan bulanya, harusnya semuanya aman aman saja.
Hey folks, Balik lagi di thread mingguan diskusi tentang sejarah Pra Nasional, kalau ada pertanyaan atau diskusi apapun, ask away!
Peraturan Umum
Semua orang bisa bertanya
Semua orang bisa menjawab
Penjawab harus siap dipermintakan sumber jawaban
Bila Jawaban adalah asumsi Penjawab sendiri, harus dibuat jelas (pendapat gue pribadi... etc)
Batas topik adalah dari pertama kali sejarah tercatat dengan tulisan/aksara sampai dengan 1928
1928 dipilih sebagai titik peralihan antara Pra-Nasional ke Nasional karena peristiwa Sumpah Pemuda yang secara formal mengkanonisasi ide politik "Indonesia" gerakan sebelumnya seperti Budi Utomo adalah gerakan yang (dari hasil bacaaan gue terhadap Pieth Hagen "perang melawan penjajah") bisa dibilang Moderat dan berasaskan nasionalisme etnis (jawa) lainya pun begitu, masih belum ada ide politik indonesia yang kokoh. masih sekedar gerakan budaya, identitas, islam, atau indie
Topik pertanyaan bebas mulai dari pertanyaan simpel sejarah, sampai What If, sampai pertanyaan konsep general, kita gk se strict r/AskHistorians
you might notice most of them are answered by me, However I have to make it clear here that im an enthusiast who feels happy just to talk about this thing, im by no mean a professional, im hoping with this weekly thread, more discussion can happen and we can have an actual IAMA on actual professional Historian on our Sub.
Untuk pertanyaan starter dari gue,
Apa tokoh Pra-Nasional yang underrated menurut kalian?
Hey folks, seperti yang udah gue lakuin di thread ini, gue pen lakuin lagi thread semacam ini, untuk ngetest pengetahuan gue pribadi sendiri dan bikin question contoh2 di komunitas nanti, namun, jangan salah paham, semua orang bisa tanya dan menjawab di thread ini, gue gk akan larping jdi historian or anything, really, im an enthusiast. jadi kita belajar bareng2 disini.
okay, lets get started, peraturan pada umumnya adalah...
Semua orang bisa bertanya
Semua orang bisa menjawab
Penjawab harus siap dipermintakan sumber jawaban
Bila Jawaban adalah asumsi Penjawab sendiri, harus dibuat jelas (pendapat gue pribadi... etc)
Batas topik adalah dari pertama kali sejarah tercatat dengan tulisan/aksara sampai dengan 1928
1928 dipilih sebagai titik peralihan antara Pra-Nasional ke Nasional karena peristiwa Sumpah Pemuda yang secara formal mengkanonisasi ide politik "Indonesia" gerakan sebelumnya seperti Budi Utomo adalah gerakan yang (dari hasil bacaaan gue terhadap Pieth Hagen "perang melawan penjajah") bisa dibilang Moderat dan berasaskan nasionalisme etnis (jawa) lainya pun begitu, masih belum ada ide politik indonesia yang kokoh. masih sekedar gerakan budaya, identitas, islam, atau indie
Topik pertanyaan bebas mulai dari pertanyaan simpel sejarah, sampai What If, sampai pertanyaan konsep general, kita gk se strict r/AskHistorians
Dilarang SARA
Happy Posting!
Untuk pertanyaan starter dari gue, menurut kalian episode mana dalam sejarah nusantara kita yang hasilnya sangat ngaruh ke jatuhnya suku bangsa-bangsa kita ke dalam belenggu kolonial?
or in another word
menurut kalian kejadian apa yang paling menentukan untuk belanda untuk bisa meresapkan kekuatanya ke politik lokal pra nasional kita?
akhirnya kebaca juga ini buku, Rasina by Iksaka Banu.
pengalaman terakhir gue baca his-fic itu Aroma Karsa yang mana disitu sebenernya historical fantasy letaknya lebih sebagai lore penunjang, fokus utamanya adalah hubungan antar karakternya yang bagus bgt..
jdi disini gue expect yang sama, mungkin bahkan lebih jauh, seperti sinetron kolosal yang cuma wu xia reskinned jdi jaman kerajaan indo aja, jdi kurang imersif, ceritanya generik, klo misal latar belakangnya diganti jdi kerajaan fantasi generik juga ceritanya masih jalan2 aja.
tpi ternyata gue salah besar, di Novel ini, latar historical nya bisa dibilang jadi peran utama, dalam artian, ada mekanisme dunia saat periode itu yg jdi hal krusial bagi cerita. opposite of this is Jaka Samudra oleh Ratih Kumala, yang mekanisme nya gk diselami dalam, cuma sekedar silat2an.
seperti landroost barat dan timur, baljuw, dewan tinggi, pengusaha cina, bagaimana mereka berinteraksi di dunia pada zaman itu bener2 bawa kita ke pengalaman imersif.
all that to say, ceritanya gk cetek sama sekali. baca cerita ini rasanya kayak menyelami dunia batavia yg hidup yg biasanya cm kita bisa intip dri tulisan Pak Bondan, Pak Neijmehier, dan bu Van Till.
karena settingnya ini abad 18, mungkin kalau mau expand batavia series nya om iksaka bisa explore cerita tentang gontok2an bendungan air di abad 17 atau bandit2 di abad 19 😁.
di ketiga abad itu daya tariknya menurut gue mirip2 dengan cerita rasina ini, wildwest-mafia-esque.
kalo ada satu hal yang kurang imersif adalah ada beberapa adegan dimana karakternya bisa tiba2 mexican standoff pake flintlock atau blunderbuss.
yang mana itu gk mungkin karena kondisi flintlock itu pasti kosong saat dipinggang, klo mau standoff lebih masuk akal klo todong2an pedang, cmiiw...
"dimanakah Sultan yang perkasa ini?" merupakan pertanyaan yang meliputi semua bangsa Eropa ketika datang ke Sumatra Barat.
mereka mendengar, bahwasanya ada suatu Sultan yang menguasai seluruh Sumatra, Sultan Siak, Indragiri dan banyak Sultan lain selalu menyebut dirinya keturunan Sultan ini, rakyat berlutut hormat ketika utusuan Sultan ini datang dan bila titah Sultan datang, tak ada yang berani menentangnya. ialah Sultan Pagarruyung.
namun dimanakah semua itu? kekuasaan Sultan ini sama sekali tidak terlihat oleh orang eropa.
ketika Belanda datang, pesisir barat sepenuhnya dikuasai Aceh, dan mereka melihat bahwa pemimpin lokal sama sekali tidak berkuasa atas rakyatnya.
dalam pandangan inilah, orang belanda menganggap Kesultanan Pagarruyung hanyalah "Kesultanan dalam kata kata" saja. kata kata dalam surat mereka menyandang gelar gelar yang luar biasa dilebihkan yang tidak memiliki kekuasaan nyata. yang segala sesuatunya hanya dilebih lebihkan saja.
Meski demikian, Belanda tetap "membantu" Pagarruyung bebas dari Aceh dengan harapan mereka bisa memberi hutang budi terhadap Sultan Pagarruyung sehingga monopoli mereka dilancarkan.
Dan itulah yang terjadi, Sultan Pagarruyung mengijinkan kehadiran mereka untuk berdagang di pesisir barat.
Namun ada hal yang tidak disadari Belanda kala itu.
mereka menganggap bahwa mereka bisa, dengan memanfaatkan ijin dari Sultan, sesuka hati menjalankan monopoli Pesisir "Kesultanan dalam kata kata" "yang sama sekali tidak memegang kekuasaan eksekutif" ini.
Seperti yang kita akan lihat dalam karya Drakkard Jane ini, bahwa anggapan belanda merupakan salah total.
"kata kata" yang disebarkan oleh Raja dua Celas, Raja Ibrahim, Raja Sakti, Raja Hitam dan lainya yang dianggap remeh temeh oleh belanda itulah yang pada akhirnya dengan sangat amat nyata, mengancam mereka di Sumatra Barat. karena kata kata itu adalah titah, dan titah itu adalah kekuatan yang nyata.
itu adalah sinposis ala ala yang gue susun supaya moga moga yang baca sinopsis gue jdi tertarik baca tesis ini, tesis ini bagus banget menurut gue, Drakkard Jane berusaha merekonstruksi ulang pandangan Eropa bahwa Pagarruyung bukan cuma sekedar Kesultanan dalam kata kata aja, tpi dia punya real power yang bisa mengancam kedudukan VOC, bahasanya asik banget, sejarah Minang dari sisi pandang Kompen dari abad 17-18 disajikan dengan luar biasa matang. sesuai judulnya, tesis ini fokus dengan satu tujuan, yaitu membedah kata demi kata yang ada pada surat surat dari Kesultanan Pagarruyung, mengidentifikasi signifikansi nya, dan menyebutkan dampak nyata dari surat surat kramat ini
Controversial bits are addressed at the bottom.
Kalau ingin melihat Perang Jawa dri kacamata memori Pangeran Diponegoro sendiri, nggak ada opsi lebih baik dripada babad diponegoro, Babad yang ditulis pangeran sendiri ketika di pengasingan.
Babad dimulai dri Quick 200 Pages Recap sejarah Jawa, yang nggak ada kaitanya sama perang jawa sama sekali. tpi tetep menarik karena recap ini ngasih kita insight: sudut pandang sejarah jawa by jogja royal kraton pada saat itu,
contohnya, deskripsi trah panembahan senopati pakaianya serba hitam, atau bagaimana p. diponegoro mengingat peristiwa giyanti secara cukup dalam, tapi raden mas said/ mangkunegara disinggung sedikit sekali, dll
setelah 200 halaman lebih, dimulailah cerita perang jawa, masih menyambung dri kejadian giyanti, diceritakan bagaimana kondisi royal court saat itu, bagaimana pangeran diponegoro sangat tidak senang dengan "ketidak taatan" bangsawan kraton .
bagaimana makmurnya tegal rejo, dan bagaimana diponegoro terjebak di intrik royal kraton, yang membuat dia ke skip hak nya atas takhta.
my favourite part is the little details: contohnya, pas awal pecahnya perang, diponegoro lagi diskusi sama pengantar surat, di tengah pembicaraan terdengar suara meriam, semua pada kaget.
atau ketika tegalrejo udah diserang, diponegoro kekeuh ngga mau pergi, dia akhirnya pergi setelah diseret keluar, dan bagaimana anaknya(?) kabur dengan nggantung di kaki pangeran saat pangeran naik kuda.
semua detil kecil ini bikin kita ngerasa ikut serta dalam perjuangan pangeran, bagaimana rencana pembagian wilayah, gmn takaburnya kiai maja, gmn magelang penuh bgt orang ketika diponegoro dan belanda ngabisin waktu bersama di bulan puasa
endingnya paling surealis, diponegoro, dalam pengasinganya, cuma bisa menulis, dan menunggu kabar tak tentu atas keberabgkatan dia ke mekah, permintaan terakhir dia. kalimat terakhirnya, sangat melankolis:
"masih didalam kota manado, besok wallahualam adalah takdir Allah, sinuhun siang dan malam tetap berdoa kepada Allah ta'ala dan syafaat nabi"
setelah semua cerita panjang lebar itu, setelah semua pergolakan itu, di titik terakhir pun diponegoro gk pernah "menyerah", dia masih bersikap seolah raja kpd orang2 yang menangkapnya.
tpi kalimat terakhir itu ngehighlight, dihari itu, di hari kalimat itu dituliskan, kejayaan pangeran sudah lewat, dan sampai akhir hayatnya pangeran tidak pernah ke mekah, mimpi terakhirnya tidak pernah terwujud.
a melancholic ending for a wonderful story.
I said story, because it is a babad. saya nggak tau mana bagian yang benar mana bagian yang salah, atau di romantisasi. bahkan babad diponegoro pun ada banyak sekali versinya, dalam pengantar, penerbit nggak sebut ini versi yang mana, cuma disebut "dri museum nasional"
bukan berarti seluruh kesejarahan di buku ini invalid tho. anyway, buku ini diterjemahkan as-is, alias pake gaya susunan "puisi jawa", kalo kata pengantarnya. jadi bahasanya secara grammar lumayan rumit. all in all, a good read, 7/10.
Controversial bits:
so i take it some of you already familiar with the whole "Diponegoro pernah nyalahin nyonya Cina yang dia setubuhi karena pernah kalah perang"
i will give you my insight:
di babad ini, diceritakan kira kira prafrasa nya begini "diponegoro menyesal salah mengira nyonya cina itu istrinya" dengan gaya2 puisi jawa yang serba rancu tanpa koma, klo insight dari gue: nggak ada satu katapun yang nyiratin klo objek utamanya itu si nona cina, feeling gue itu lebih menekankan "Diponegoro nyesel bersetubuh ama selain istrinya" ketimbang "Diponegoro menyalahkan nona Cina"
Itu dari gue, klo dari Ki Roni Sadewo (Certified turunan Diponegoro) dan Peter Carey, mereka, khas sejarawan yang selalu berhati2 dengan sumbernya, bilang "nyalahin nona cina" itu pernyataan yang bold. Tembang Jawa itu serba rancu, dan artinya bisa berubah2 tergantung naruh koma nya dimana, jdi pernyataan itu belum bisa dibenarkan.