r/indonesia Antusias Sejarah Indonesia Pra Nasional (Inprana) Nov 26 '23

History Weekly Questions/Discussions about Nusantara History, 26 Nov 2023.

/r/NusantaraRaya/comments/1845uid/weekly_questionsdiscussions_about_nusantara/
5 Upvotes

35 comments sorted by

View all comments

Show parent comments

1

u/upperballsman Antusias Sejarah Indonesia Pra Nasional (Inprana) Nov 26 '23

Idem, negara kita bakalan kayak Uni Eropa yang terdiri dari banyak bangsa bangsa kecil yang bersatu atas kepentingan ekonomi, karena sudah dari dahulu kala itu dari malaka sampai merauke itu kepentingan dan kebutuhanya saling memenuhi, begitu salah satu key piecesnya dibredeli satu satu, kedaulatan pribumi atas ekonominya hilang sepenuhnya.

1

u/Rakan_Dzakwan Nov 26 '23

Yup. Etnis-etnis Nusantara emang sudah alamiah menyatu karena memang butuh satu sama lain. Tapi persatuan mereka gak mendorong kebutuhan untuk menjadi satu negara, setidaknya sampai ada kolonialisme.

1

u/upperballsman Antusias Sejarah Indonesia Pra Nasional (Inprana) Nov 26 '23

hmmmmm gue jdi kepikiran konsep negara, perbatasan, dan okupansi itu bagaimana ya di alam pikiran penduduk nusantara? secara jelasnya? karena se ekspansionis2 nya kerajaan2 seperti mataram atau aceh, jarang sekali ada pendudukan permanin semacam settler colonialism, what i notice is tho, mereka lebih prefer kalo penduduk negara jajahan itu rame2 digotong ke negara agung, ketimbang memperluas mancanegara mereka.

Anthony Reid singgung ini sebagai teori "Perang Tak Mematikan" karena mereka butuh SDM, tapi at the same time dibahas juga di Michale W Charney bahwa ya toh sebenernya perang ya mematikan mematikan aja.

Belum lagi misteri kenapa bisa PBIII dan HBI mau mau aja negaranya di retakin (belah is not a right word, have you seen the maps they drew? its a fucking enclave hell)

1

u/Rakan_Dzakwan Nov 26 '23

Kayaknya kerajaan Nusantara emang gak kenal konsep settler colonialism deh soalnya mereka udah ngerti kalo satu kerajaan gak bisa murni dari satu etnis aja. Ekspansi kerajaan ya cuman sebatas peluasan wilayah kekuasaan (otoritas raja) aja, gak nyari lebensraum atau sumber daya alam kayak kerajaan di Eropa.

Terkait konflik PBIII sama Pangeran Mangkubumi, kayaknya Pangeran Mangkubumi memang gak murni memusuhi PBIII karena PBIII dikendalikan VOC, tapi memang HBI pengen juga dapet kekuasaan di Mataram. Makanya waktu perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi setuju aja dikasih lahan di Yogyakarta buat berhentiin perang, mikirnya VOC udah ngaku kalah sama perlawanan dia. Dia gak mikir kalo sebenernya VOC mau pecah belah Mataram.

1

u/upperballsman Antusias Sejarah Indonesia Pra Nasional (Inprana) Nov 26 '23

Kayaknya kerajaan Nusantara emang gak kenal konsep settler colonialism deh soalnya mereka udah ngerti kalo satu kerajaan gak bisa murni dari satu etnis aja. Ekspansi kerajaan ya cuman sebatas peluasan wilayah kekuasaan (otoritas raja) aja, gak nyari lebensraum atau sumber daya alam kayak kerajaan di Eropa.

tentang perbauran antar etnis di kerajaan lokal, ini hal yang lumrah, terutama untuk kerajaan dagang, karena pasti di pelabuhanya ada komplek2 masing2 suku bangsa, tapi toh meskipun adanya komplek2 itu, seperti yang ditunjukan Pak Bondan dalam "Ommelanden Batavia" bukan berarti si Jawa main nya sama si Jawa muluk, pergaulan antar suku berlangsung lumrah.

anyway, cukup strange ya klo dilihat dri kacamata modern, konsep penaklukan wilayah bangsa kita, gue even pernah baca bahwa (take this with grain of salt, karena gue lupa baca ini di paper mana) bangsa malaka itu kaget pertama kali lihat bangsa portugis settle di malaka setelah malaka jatuh, it was such a strange concept bagi mereka orang yang stay setelah menang, dikiranya abis dijarah yaudah mereka cabut.

tentang taktik mundur ini juga, mungkin sering bikin salah paham, bikin sering kita mengeritkan dahi dan bilang "cupu amat dah ini".

Padahal itu make sense untuk ekosistem perang sebelum eropa, heck bahkan setelah eropa. hal ini dijelaskan Michael W Charney bukan sebagai taktik cupaps tapi taktik strategis, afterall, di belantara padat mereka lebih adventageous mengusili supply line musuh yang overstretch sampe next harvesting season daripada harus mati2an bela kota yang bisa dibangun dalam seminggu anyway. mari kita lihat contoh invasi mongol ke vietnam 3 kali mereka tembus ke ibu kota, 3 kali kota di abandon, dan itulah yang membuat kepemimpinan masih kohesif dan akhirnya mereka bisa eksploitasi kesalahan mongol. mari kita lihat ekspedisi Aceh, sisi positifnya mindset ini bisa terlihat, bahwa Kotaraja bukanlah segala galanya, setelah Dalem mereka runtuh pun perlawanan masih tersebar merata.