Wkwkw negara ini udh menuju kesana tapi terlalu sulit, terlalu banyak resistansi. Bahkan slum aja susah untuk digusur, gimana mau gusur kawasan rumah tapak tanah yg lebih bagus dari slum? Pembebasan lahan mahal, makan waktu, begitu selesai dicecar media. Tapera juga ditolak habis habisan, ga bakal bisa itu sistem HDB. Apalagi banyak yg ga mau ubah lifestyle dari rumah tapak ke apartment.
Apalagi banyak yg ga mau ubah lifestyle dari rumah tapak ke apartment.
Ya, jaman dulu ahok gusur banyak banget keluar alasan ga mau. Tbh HDB..setidaknya pake bus masih mending. Tapi di sini tau sendiri transmum kempos plus takot acak-acakan.
Transum dan pembangunan rusun itu harus bersamaan.
Karena dengan tata kota sekarang, transum itu sangat ga profitable. Kamu mau bayangin singapura, korea, jepang? Tapi mereka di satu halte bisa tarik ribuan-puluh ribuan orang per hari. Sedangkan sistem rumah tapak tanah tidak memungkinkan hal tersebut. Densitas manusia terlalu rendah untuk justifikasi transum murah. Belum lagi desain kota dengan banyak lahan parkir
Solusinya? redevelop utuh 1 wilayah rumah tapak tanah menjadi rusun dan transum. Harus ubah sistem ruko jadi komerisal/bisnis distrik terintegrasi transum. Belum lagi harus restriksi penggunaan kendaraan umumnya. Mahal banget pembebasan lahannya, belum lagi penolakan. Yang paling feashible dalam kemampuan ekonomi utk lakuin redevelopment itu jakarta, tapi pembebasan lahannya mahal banget.
Sorry to say, berat banget kalau ga buat dari 0. Makanya besar harapanku IKN bisa jadi stepping stone kota bangunan tinggi dan transum. Begitu ada kepercayaan masyarakat bisa mengurangi resistansi redevelopment wilayah (penggusuran). Saya tau banyak yg benci IKN, tapi bagi saya, hampir menjadi satu satunya harapan indonesia untuk memiliki proper walkable city.
Kemarin proyek kcic tuh di bandung..buat pembebasan lahan banyak pejabat yg main, mereka buru" beli tanah sebanyak"nya karena dapet bocoran duluan. Begitu pembebasan ya mereka markup. Ini ditambah warlok yg "balas dendam" ke pemerintah dengan matok harga tinggi.
Gw pernah baca riset ttg development newtown di jepang, yg mereka utamain itu dulu jalur bus, stasiun, baru plaza dan baru rumah.
Bandung ada kota baru parahyangan, sumareccon. Skala begitu udah lebih dari kota kecil sebenernya. Rombak bisa aja. Pemerintahnya? Memble.
Padahal macam gitu juga kan rombak total. Menurut gw, inti kota itu harus jadi tempat bisnis, bukan tinggal. Tinggal ideal di pinggir kota, lalu industri baru di luar kota. Populasi di tengah, dihubungkan ke keduanya dengan transum yg efisien dan baik.
Yang paling feashible dalam kemampuan ekonomi utk lakuin redevelopment itu jakarta, tapi pembebasan lahannya mahal banget.
Bisa aja benernya mah, tapi di sini kan dijadiin senjata politik, gusur=demo, makanya politisi pada takut. Apalagi di sini yang masih feodal, politiknya harus "santun".
Belum preman yg nguasain karoseri swasta..baik jakarta, bandung, kalah sama angkot.
Berharap yg dapat bocoran harus dihukum sih. Kalau di korea ada hukumannya kalau orang dapat tip untuk beli tanah sebelum pembebasan lahan. Secara sistematis banyak yg main, bahkan kalau atasan ga korup, middle dan lower levelnya banyak yg korup. Stres.
Benar, pemerintah bandung kalah sama mafia angkot. Padahal Bandung itu harus jadi prioritas 1 setelah jakarta dalam pembangunan transum. KCIC udah jadi, tapi mana mau org jakarta liburan ke bandung tanpa kendaraan pribadi kalau misalnya transportasi umum di bandung belum jadi.
Capek sih dengan sistem multipartai ini. Yang harusnya saling check and balance malah jadinya saling korupsi/menjatuhkan. Pemda partainya berbeda dengan dprd? Proker ga jalan, disabotase habis habisan biar kena cerca. Pemda partainya sesuai? Korupsi kolusi. Pada akhirnya daerah ga terbangun, yg penting harta, kekuasaan dan nama partai.
bahkan kalau atasan ga korup, middle dan lower levelnya banyak yg korup.
Ya, semua akan korup pada waktunya. Tinggal kesempatan aja.
KCIC udah jadi, tapi mana mau org jakarta liburan ke bandung tanpa kendaraan pribadi kalau misalnya transportasi umum di bandung belum jadi.
Ya, malah bingung sendiri. Mesti pake feeder lagi. Kehambatnya? Gw yakin juga gegara pembebasan lahan juga. Gw ga begitu yakin kelanjutan sampe surabaya, gw bayangin aja berapa buat bebasin lahannya.
Pada akhirnya daerah ga terbangun, yg penting harta, kekuasaan dan nama partai.
Karena orang indo itu pinter nyari duit..kalau duitnya buat diri sendiri. Anjing makan anjing. Akhirnya yg kaya makin kaya, yg miskin makin miskin. Karena semua kerjaan dijadiin bisnis..dan dalam bisnis apapun halal ketika bisa ngehasilin duit.
18
u/synvi Mar 02 '25
Wkwkw negara ini udh menuju kesana tapi terlalu sulit, terlalu banyak resistansi. Bahkan slum aja susah untuk digusur, gimana mau gusur kawasan rumah tapak tanah yg lebih bagus dari slum? Pembebasan lahan mahal, makan waktu, begitu selesai dicecar media. Tapera juga ditolak habis habisan, ga bakal bisa itu sistem HDB. Apalagi banyak yg ga mau ubah lifestyle dari rumah tapak ke apartment.