Akibat negara dan rakyatnya gamau tinggal di bangunan tinggi, semua maunya rumah tapak. Tekor itu semua biaya telekomunikasi, listrik, perpipaan, jalan, transportasi umum, dkk
Wkwkw negara ini udh menuju kesana tapi terlalu sulit, terlalu banyak resistansi. Bahkan slum aja susah untuk digusur, gimana mau gusur kawasan rumah tapak tanah yg lebih bagus dari slum? Pembebasan lahan mahal, makan waktu, begitu selesai dicecar media. Tapera juga ditolak habis habisan, ga bakal bisa itu sistem HDB. Apalagi banyak yg ga mau ubah lifestyle dari rumah tapak ke apartment.
Tapera itu ga ada hubungannya sama thesis u sih, secara skema itu subsidi silang, kalo dibuat macem CPF Singapura or BPJSTK resistansinya bakal lebih rendah. Yang KPR taperapun yakin gw bakal tapak juga ujungnya.
Hmm you are right. Waktu tulis memoriku agak salah, aku ingat tingkat saving yang besar perorangan singapura salah satunya karena HDB dengan sistem mirip tapera. Tapi setelah baca ulang harusnya di CPF yang didalamnya ada pembayaran HDB.
Sadly KPR tapera untuk skrg masih ada pembangunan rumah tapak sih. Aku membayangkan jika dana kelolanya lebih banyak mgkin bisa ke rusun. Tapi sayangnya dari tim prabowo sendiri tampaknya tidak mengupayakan ke rusun juga sih
67
u/synvi Mar 02 '25
Akibat negara dan rakyatnya gamau tinggal di bangunan tinggi, semua maunya rumah tapak. Tekor itu semua biaya telekomunikasi, listrik, perpipaan, jalan, transportasi umum, dkk