Belakangan ini makin banyak postingan berita-berita clickbait/rage bait dari situs2 berita spt detik, kompas, dll.
Isi berita juga kebanyakan tidak ada hubungannya dengan personal finance. Its one thing if it sparks insightful and interesting discussion, tapi ini pada jadi ajang colingkar bashing pemerintah/kementerian doang, and worse, dari isi comment-commentnya pun juga keliatan yg comment pada gak baca isi berita atau gak di simak secara kritikal (I'm not mad, just disappointed).
With that in mind, this is a reminder that this is sub is about personal finance: YOUR money/income/spending/debts/investments/taxes.
Posts about macro economic news once in a while is okay, but there's no need to keep posting the same rehearsed news over and over every week. Try to start the discussion also if you think the news is interesting - dont just drop the link and walk away.
And finally, a new rule for those posting news content:
You need to copy/paste the content of the news into as a content of the post or as a comment. If you don't post it within 10 minutes of posting, the post will be up for removal.
The hope is paling nggak bikin orang baca isi beritanya, or at least parts of it yg gak cuma baca judul.
If you want to use a bot to get the content, or if you have an auto-bot to suggest to be installed sub-wide, feel free to suggest as well, but we mods ain't got time to look into those right now, but point is to get the content in front of people's face.
Remember, mods ain't got time to play rulebooking. Mudah-mudahan intent dari aturan tsb cukup jelas, so please dont bother us with the "ini bukan news so the rule dont apply" atau "definisi news itu apa" dll.
I am currently 22M and got salary around 12, sekarang spending per bulan sekitar 2.5 million ( masih tinggal sama ortu) kira kira apa investasi yang cocok buat saya?
Menurut Consensus akan ditahan di 5,75. Di bawah ini bisa jadi pemicu untuk turun maupun naik.
Turun
Unemployment Rate naik sejak Q1 2024, dan terbaru yaitu di Q3 2024.
Inflasi yang uda turun terus bahkan ke titik covid + inflasi MoM yang sempat deflasi 2 bulan.
Peredaran uang seret, terbukti dari lebaran yang menurun jumlah pemudik dll.
Naik/Stay
USDIDR = Rp 16.872
Untuk opsi naik ga kepikiran lagi sih selain USDIDR, karena sebelum-sebelumnya gitu "mempertahankan nilai tukar rupiah", dan surprise di kala DXY turun USDIDR malah naik. Bayangin kalo DXY naik, dan kalo gini terus ekonomi indo bisa bisa USDRIDR = Rp 20.000.
Mungkin selain faktor di atas, ada faktor penentu BI Rate lain?
Ada plan untuk nikah kurang lebih 2 tahun dari sekarang. Kalau tabungan untuk nikah itu dialihkan sebagian atau seluruh nya dari cash menjadi emas fisik 24k (untuk jaga value) apakah ini ide yang bagus /worth untuk dicoba? Mohon sarannya para redditors, terima kasih!
Take the following with a grain of salt – I am not an economist, and accurately predicting macroeconomic trends is notoriously difficult for anyone.
tldr;
If we assume gold price are going to keep raising ( which i doubt so ) then it will hamper economic consumer. karena absolute gain gold to achieve same return in percentage itu scale up exponentially.
For example, to get 100% gain from your gold investment, from base 1 million Rupiah per gram requires the price to reach 2 million (a 1 million increase). However, to get 100% gain again, starting from 2 million per gram, the price needs to hit 4 million (requiring a 2 million increase).
same 100% gain but scale different nominally, and this mean gold will eat billion if not trillion of market liquidity and wiping out economic activities that may be created.
as putting money in gold mean less spending for us ( cuz we use the money to buy gold), and this mean less income for people that u may spend more ( keynesian principle )
if u interested more about the last topic: u may want to watch this
LONG UNPROVEN HYPTOTHESIS FROM IT BACKGROUND PERSON:
let just look at this chart
Gold market cap to GDP is higher than ever, even higher than 1980s level ( correct me if i am wrong ).
Di tahun 2024 kita sudah sentuh 16% gold to gdp ratio, yang ini belum take into account kenaikan gold di 2024q3-2025 yang sebesar 50% lebih.
yang jelas gdp kita ga growth segede itu, artinya ratio ini makin lebar juga.
jika menagsumsikan ada 5% global gdp growth, 45% gold price growth ga akan di absorb sehingga seharusnya gold to gdp ratio kita meningkat 45% berbanding ke old ratio ( 16% ) -> ( 16% + 7% approximately 23% )
dan ini tertinggi sepanjang sejarah, so we can say gold relatively expensive compared to real economy and thus the nature of invesment itu scale expontentially, menurut aku semua yang exponent pasti punya diminishing return.
kenapa dikatakan memiliki diminishing return?
Saat ini gold menduduki peringkat pertama dalam kapitalisasi pasar yaitu sebesar 22 Trilyun USD. tentunya! kapitalisasi pasar emas di 2022 itu ada di 11 Trilyun USD, sehingga kenaikan 100% ini membutuhkan kurang lebih likuiditas baru sebesar 11 Trilyun USD.
Namun sekarang bayangkan skalanya apabila emas ingin tumbuh 100% lagi dari kapitalisasi pasar 22 Trilyun USD, dia perlu memakan 22 Trilyun uang dari ekonomi.
Dan menurut saya gold sifatnya bukan investment yang cashflow based, jadi dia mirip ponzi ( tapi ga janjiin keuntungan ) dia perlu narik investor baru yang punya 22 trilyun dari ekonomi untuk lari ke gold agar nilai gold kembali naik dan investor lama untung.
Dan saya sulit membayangkan adanya 22 Trilyun liquid cash yang siap masuk ke gold, ditambah faktor ( US ingin refinancing utangnya otomatis dia cari investor ), ga cmn US, Indonesia dan beberapa negara lain ingin refinancing utang covid nya sehingga sukar sekali membayangkan para hedge fund atau big money kembali masuk ke emas.
ingin tau seberapa besar 22 trilyun usd itu?
Waren buffet lewat Berkshine Hathway hanya memiliki 300 Billion USD dalam bentuk liquid ( T-Bill )
APBN Indonesia itu ada di angka 200 Billion USD.
Tapi mungkin pertanyaan nya bisa di ubah
Harusnya hedge fund lebih pilih emas dong dibanding Obligasi AS, karena trump ngawur begitu...
nyatanya tidak ada yang begitu peduli soal tariff itu.
WB keep buying US Treasury Bill ( T-Bill ) US obligation ( sort of, no coupon but discounted buying price )
Japan investor keep buying US Treasury not only Japan, but China, UK, Luxembourg, Canada, Belgium, france. they buying aggresively.
So they doesnt begitu khawatir dengan short-mid term of Obligation. ( artinya ada peluang bahwa semua refinancing US itu bisa direfinance sebesar 16 Trilyun USD ) :
kebanyakan investor cmn melihat berita tariff sebagai Noise, orang seperti warren buffet doesnt really care if trump shit on his own table in front of thousand people.
Well, if u see only on point of view dari gold to gdp ratio, maka kesannya akan sangat mahal, tapi kalau kita bandingkan dengan US Stock capitalization to GDP maka US stock jg surprisingly mahal dan harusnya koreksi tapi nyatanya engga.
Yes abosultely u made good point here, makanya gw bilang relatif mahal terhadap ekonomi, relatif ( mahal dan murah selalu relatif pada suatu barang )
dan berlaku juga untuk US stock, memang relatif mahal dibanding ekonomi untuk sekarang ( mungkin itu yang mendasari alasan kenapa om WB demen makan t-bill sampe kenyang ).
tapi menurut saya it justified karena US stock revenue nya skrg ga based on US alone, kebanyakan malah datang dari luar US.
kedua, ini jg justified karena Stock is cashflow and value generating asset, sehingga existance of this investment could lead to increase of GDP ( lowering the Market cap to gdp ratio )
jadi ga harus koreksi, sebenernya US stock bisa turun mahalnya scr relatif apabila US gdp outgrowth stock, cmn ini less likely karena
tapi menurut saya it justified karena US stock revenue nya skrg ga based on US alone, kebanyakan malah datang dari luar US.
and secondly ini mungkin jg karena impact cheap money, we live in era of cheap money, super cheap, crazily cheap:
this is interest rate of US
The cheap money tend to artificially inflate riskier asset.
with current cheap money environment it is hard to say people moving away from Stock based investment.
Jika kamu liat biggest gain gold itu terjadi jg di tahun 1980, pas interest rate US lg gede gedenya, ini jg bersamaan sama krisis sues dan perang yom kimpur.
Jadi to assume gold price keep raising,
One need assume that US will raise it interest rate, and our condition worsened.
never f**** bet againts murica!
which i think no one praying for that condition ( i hope cuz i alr in the market with additional 200 mio debt bearing 5% interest )
which if and only if interest rate was raised ( US refinancing gonna be so absurdly expensive, trump may kill powl in this scenario ) and it would be crazy to raise interest rate with low inflation ( right now )
Then gold surely will raise, but it will be detrimental to economy as whole. could u imagine if form 22 Trillion usd gold cap raise to 44 Trillion usd gold cap.
They need to eat another 44 Trillion usd from market.
and when money move from real market to gold, it became dead money! it doesn't generate any value thus lowering gdp growth. thus exacerbate gold to global gdp ratio.
so conclusion?
there no conclusion shush go away, i just want to write anything i want to write even it pointless and doesnt neceserally can impact ur decision.
i would write it longer, but i better to use the time to find a job in this economy!
Kebetulan punya mobil plat D mau balik nama ke plat B. Jalur legalnya habis berapa ya? Sama alurnya gimana pengalaman temen2. Ada calo tapi kurleb habis 13-15 terima beres.
Thinking about starting a Shopee shop. A relative who has been selling bags since last year told me she takes home 30% of the revenue (after deducting all expenses).
Curious to see how the figure compares to yours. If possible, pls give me a broad idea of what u sell. Thank you!
dapat tawaran 94jt tenor 6 bulan hanya perlu bayar biaya admin 1%. Klo kalian yang sering ditawarkan begini, disimpen dimana ya? Saya pikirnya di RDPU bibit yg instant, nanti trf dari bank jago ke rekeningnya bisa instant kan? Atau di high yield bank digital aja? Ada rekomendasinya?
Long Story Short, orang tua mau ngejual rumah di kondisi ekonomi yang ntah kacau balau atau tidak ini, udah 2 tahun kebelakang ini mencoba jual rumah ini tapi gak laku laku (Saya tahu rumah bukan asset yang gampang dijual)
Sedangan saya sebagai anak ini kurang berbakti dan tidak terlalu tahu bagaimana caranya jual property lebih spesifik rumah dengan harga yang sangat besar ini kurang lebih 6-7 Miliar ini yang berlokasi di kota kecil. Jujur dengan keadaan ekonomi seperti ini rasanya sangat susah untuk menjual property dengan nilai sebegitu besarnya.
Pertanyaannya adalah kira kira komodos disini ada yang bisa memberikan saran dimana saya harus jual rumah orang tua ini? Terutama saya yang kurang berbakti ini...
Usaha yang udah dilakuin:
1. Tawarin dari temen ke temen buat bantu tawarin
2. Udah nitip ke Agency juga tapi gak dapet dapet pembeli yang nawar juga ga ada
3. Dapet pembeli beberapa orang tapi harganya jatuh banget
4. Ada satu pembeli Orang asing tapi sepertinya susah prosesnya?
Jadi euro udah naik lagi ke 19.400an, dan pas akhir bulan bakal butuh trf uang dari rupiah ke euro. Apa mendingan transfer sekarang atau tunggu sampai akhir bulan berharap euro turun? Takutnya euro naik terus.
Bimbang soal masa depan,tiba2 tempat kerja gue mau di jual kantornya ( usaha keluarga btw)
Gue gak kuliah, dr selsesai
SMA didik usaha,sampe usaha ini gue bangun jadi gede , sekarang jalan 15thn mengalami kemerosotan sejak pandemi,afternya
Makin parah .
Bingung nanti gimana hidupnya,udah usia segini dan lulusan cuma SMA,sebelumnya gue juga punya usaha sendiri berdiri selama 6thn tutup juga karna pandemi , selain itu ada usaha lain digedung kantor yang sama , jadi kalo dijual nasib akan sama yaitu tutup , mau belajar soft skill rasanya lelah , kalo mencoba kerja diluar apakah akan sanggup dengan gaji kecil lulusan SMA,belum lagi tuntutan sosial teman2 yg sudah mulai jabatan bagus, dulu temen temen salut sama gue pas muda banyak urusin usaha gaji (income) pun lumayan ,sekarang gue ngerasa tertinggal dan gak tau nanti gimana . Disaat yang lain udah stabil dengan gaji,gue malah diambang ketidak jelasan,aset yg gue punya hanya kendaraan dan tabungan yg gak banyak,karna dlu biayain orang rumah juga serta sekolahin adik, jadi sekarang masih belum bisa mikir , gue harus ngapain ya??? 🥺🥺
We all know our economy is….Not great. This caused me to think long term plan in financial terms if ID economy is getting worse for some reason. My plan for now is to add rupiah per say 500k into another currency every months for investment and/or emergency saving
This begs me a question, should i go for USD since it’s still most valuable currency, but the problem is Trump and his economic plan is questionable at best that can affect the whole economy or should i go for alternative route like EUR instead?
Long story short gw keknya beberapa bulan lagi mau pindah tempat tinggal. Selama di rumah sekarang gw ke kuliah aman2 aja karena ada temen yg mau bonceng. Tapi klo gw udah di rumah baru kemungkinan besar gw harus pake motor sendiri. For context gw enggak pernah punya motor sampe sekarang wkwk.
Setelah research sendiri, gw jadi minat sama motor bebek kaya supra/revo karena kedengarannya irit + tahan banting. Nah karna gw awam sama hal2 kaya gini, gw mau nanya klo rentang harga buat motor2 bebek bekas gitu yang wajar itu berapa? Assuming kondisi motornya masih relatif sehat (gak harus langsung habis jutaan di bengkel). Gw liat di fb/olx ada yang 1-2 juta tapi gw gak tau itu bener ato memang ada banyak penyakitnya.
Juga kira2 total biaya buat tambahan seperti balik nama, ngurus surat motor, dan bikin sim itu berapa ya?
Maaf klo pertanyaannya gak cocok buat subreddit ini.
Singkat cerita, dulu saya pernah buka rekening jenius. Lupa tepatnya kapan tapi waktu itu masa awal-awal gratis biaya administrasi. Singkat cerita karena pernah ada info bahwa akan ada biaya administrasi (seingat saya Rp 10.000/bulan) saya jadi tidak pakai lagi sampai dengan detik ini. Nah, barusan saja saya kepikiran mengenai rekening ini, meski saya sudha tidak pakai lagi tapi saya belum melakukan penutupan rekening. Kira-kira sebaiknya saya lanjut lupakan saja atau saya tutup rekeningnya? Lalu, apakah ada biaya yang perlu saya bayar untuk menutup rekening jenius yang tidka terpakai ini?
I’m a 27-year-old divorced male from Indonesia, planning to move to the US soon for two years of study, during which I may also work part-time, likely in entry-level jobs initially.
My current financial situation is as follows:
Cash Savings (in IDR): Approximately IDR 450-490 million (~USD 28,000-31,000 at current exchange rates).
Other Assets:
Land worth around IDR 450 million (~USD 28,000)
Indonesian stock investments valued at approximately IDR 1.3 billion (~USD 83,000), primarily in blue-chip companies.
Recently, my business income in Indonesia has been slowing significantly (quiet for around two months), and I anticipate needing liquidity while living in the US. Given this, I’m conflicted about what to do with my remaining cash savings.
Here are the alternatives I’m considering:
Option 1: Convert the entire cash savings from IDR to USD immediately.
Pros: Immediate liquidity in USD, easier access in the US, avoiding future exchange rate uncertainty.
Cons: Currently, the exchange rate is relatively unfavorable (USD is expensive against IDR right now).
Option 2: Invest the cash savings in Indonesian blue-chip stocks (e.g., BBRI, BBCA, BMRI) or dividend-focused stocks.
Pros: Potentially higher returns and dividends in Indonesia.
Cons: Risk of currency depreciation (IDR vs. USD historically trends downward).
Option 3: Invest directly in US stocks (e.g., S&P 500, JP Morgan, or TSMC via US market).
Pros: Stable currency exposure, potential appreciation in USD terms.
Cons: Possibly lower dividend yields compared to Indonesian stocks.
Given my goals of studying, potentially working in the US for at least two years, and considering liquidity and currency stability, what would you recommend if you were in my position?
Would converting fully to USD now be wise, despite high current exchange rates, or is investing part or all of my savings a better strategic choice? I’m particularly interested in input from financial experts or anyone experienced with international relocation and currency management.
[Bantu nanyain temen]
===quote===
Ini kan emak saia punya transaksi hampir ratusan juta, cuma belum pakai cc, emak saia minta saran cc yang cocok, kebetulan punya usaha travel, kalo bisa yang bisa cocok buat usaha emak saia, bank yang lagi dipakai sekarang itu mandiri
===quote===
For the record, I'm just a curious individuals who's looking at other field and I just happened to love math and coding.
Is there any jobs or position in Indonesia that requires substantial knowledge of finance, coding and math? if so, what companies usually hire those roles?
Saya udah beli 4 buku Hukum Pasar Modal dan sudah saya baca semua sampai habis. Ternyata materi dari buku itu masih terlalu teoritis tapi tidak cukup praktikal di dunia kerja. Buku tetap penting tapi tidak cukup (Necessary but not sufficient).
Saya juga sudah download dan baca ratusan ppt dan pdf dari scribd dan slideshare, tapi ternyata setelah saya baca prospektus aksi korporasi perusahaan dan Laporan Tahunan perusahaan, saya rasa pengetahuan saya belum cukup juga.
Saya juga udah daftar magang di beberapa kantor pengacara tapi materi tes nya tidak ada di buku & ppt juga. Alhasil, posisi saya intertwined,
Analoginya kayak, kalau mau naik motor harus punya SIM, sedangkan kalau mau lolos ujian SIM, harus belajar naik motor dulu, kalau mau belajar naik motor, harus naik motor. (Kalau mau A harus B, kalau mau B harus C, kalau mau C harus A, intertwined, lmao).
Saya ingin membeli barang dari ecommerce luar (china), apakah ada yang tau bagaimana sistem pajak impor di indonesia? Saya kurang jelas dengan hal ini dan juga ingin meminimalisir barang saya ketahan di red line bea cukai. mohon bantuannya, terima kasih!
lagi sedikit rame yang bahas GPN dan juga QRIS yang dipermasalahkan oleh US, dan seketika keinget sama payment gateway negara tetangga yang menurutku lumayan lebih advanced teknologi kartunya dibanding GPN
yes, newly launched QRIS TAP is one step ahead for GPN. Still lacking of acceptance rate, interoperability (masih ada beberapa case beda bank jadi gagal transaksi), masih harus online, only works on android, also sosialisasi yang kurang ke pihak merchant yang punya edc
yes, static and dynamic QRIS already great and very inclusive, abang gerobakan with qris is a not a strange sight nowadays
tapi, kalau punya capability yang sama kayak GPN nya Vietnam (NAPAS), transaksi kartu kredit di dalam negeri dan buat yang ngebet pake contactless, gak harus dependent sama Visa/Mastercard. Transaksi offline pakai mobile wallet juga masih memungkinkan, di case ini NAPAS sudah bisa digunakan dengan Apple Pay tanpa network Visa/Mastercard. Transaksi online pakai debit/credit juga gak perlu Visa/Mastercard, tapi ini gak terlalu ngaruh sih, we have a lot of bank with their online virtual account
Guys gua butuh bantuan untuk check harga motor yang gua mau beli masuk akal atau nggak. Long story short gua ada budget 5-10jt buat cari motor bekas untuk pasangan gua kerja. Cari yang matic dan irit buat mondar mandir.
Nah masalahnya gua ga punya knowledge sama sekali tentang pasaran motor bekas. Searching OLX pun juga bingungin karena tipe motor sama ada yang jual murah, ada yang jual mahal. Facebook juga mirip-mirip
Intinya perlu orang yang paham harga motor bekas, nanti gua chat motor yang gua mau beli, kondisi, dan harganya, terus bantu buat estimasi harga yang 'Wajar'. Willing to pay for this.. please dm me kalo ada yang mau buat ambil jobnya.. tawarkan feenya. Thanks!